Thursday, September 16, 2010

Maafkan anakmu

Tak tahu seberapa bulir-bulir peluh yang jatuh,
air mata yang tumpah,
luka yang tercipta di jiwa,
susah yang dirasa,
karena kalian menguburnya di tempat yang tidak kuketahui..., kan?

Agar peluh itu tak mengotoriku,
air mata itu tak membuatku sedih,
luka itu tak mengurangi senyumanku,
dan kesusahan tak menyentuhku.

Yang kutau...

Kasihmu Ayah telah ada sebelum aku lahir
Cintamu Mama... tlah kau alirkan pada tiap elusan di perutmu
Yang kutau...
Kala aku bertumbuh di perut Mama,
Ayah slalu memanggilku “anak Ayah yang shalehah”
stiap pulang mencari penyambung hidup.
Dan Mama slalu berbisik, “Aku bersedia mati demi engkau, anakku...”
Padahal Mama tidak tau wajahku,
Tak peduli aku cacat atau normal.
Saat itu aku hanya bergerak, menendang dinding perutmu.

Maafkan aku, Ayah, Mama...
Karna slalu membuat kalian cemas...

No comments:

Post a Comment

 
Copyright 2009 Sepenggal Episode Kehidupan. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator