Wednesday, October 13, 2010

Oh, Beautiful Eyes

Eyes.. The most effective communicator in Love... Reading each others eyes, and communicate without speaking even a word, it is the direct talking between the hearts. Isn't it beautiful, when you know that your soulmate read everything in your heart without you explicitly tell her... Immerse completely in Love and
feel the magic...

This song celebrates the language of the eyes. Gulzar saab pens it like the way only he can. Rahat Fateh Ali Khan voices it perfectly. The richness and a bit of oldiness in the music syncs well. Violin, flute and the jhanaks gives it a dreamy touch. Listen to it and start dreaming about your soulmate, with eyes closed...


Surili Akhiyonwale, Suna Hai Teri Akhiyon Se
Oh beautiful eyes, I hear your eyes

Behti Hai Neendein Aur Neendon Mein Sapne
I saw sleep, and dreams floating in it

Kabhi To Kinaron Pe, Utar Mere Sapnon Se
At times, from the dreams please come down to my side

Aaja Zameen Pe Aur Mil Jaa Kahin Pe
Come down and lets meet somewhere

Mil Jaa Kahin, Samay Se Pareh
Lets meet somewhere beyond time

Tu Bhi Akhiyon Se Kabhi Meri Akhiyon Ki Sunn
Let your eyes listen to my eyes


Jaane Tu Kahan Hai
Don't know where you are

Udti Hawa Pe Tere Pairon Ke Nishan Dekhe
I saw your footsteps in the breeze

Doondha Hai Zameen Pe,
I searched the entire world

Chana Hai Falak Pe
My face so eager

Saare Aasman Dekhe
Searched the entire sky

Mil Jaa Kahin, Samay Se Pareh
Lets meet somewhere beyond time

Tu Bhi Akhiyon Se Kabhi Meri Akhiyon Ki Sunn
Let your eyes listen to my eyes


Everytime I look into your eyes, I see my paradise
The stars are shining right up in the sky, painting words of desire
Can this be real, are you the one for me
You have captured my mind, my heart, my soul on earth
You are the one waiting for


Hoth Mein Chupke Dekh Rahe The, Chaand Ke Peeche, Peeche The
Was looking at your lips, hiding behind the moon

Saara Jahan Dekha, Dekha Na Aakhon Mein, Palkon Ke Neeche The
Searched the entire world, but not in the eyes and it was under the eye lashes

Aa Chal Kahin, Samay Se Pareh,
Lets go, somewhere beyond time

Tu Bhi Akhiyon Se Kabhi Meri Akhiyon Ki Sunn
Let your eyes listen to my eyes

Sumber : Lupa :D


Read More......

Thursday, October 7, 2010

Terimakasih, Sampai Jumpa

Terimakasih karena telah bertanya, “Apa kau belum menemukannya?”. Dan aku hanya bisa menjawab dengan gelengan sembari tersenyum. Apa lagi jawaban yang mampu aku rangkai?

Kau menawarkan ini dan itu untuk membantuku mewujudkan mimpiku. Yah, aku tak terlihat olehmu. Walaupun di dasar samudera tempatku menyimpan kotak-kotak rahasiaku, ada satu kotak milikmu yang aku tata dengan rapi, bertahun-tahun. Tentu saja kau tidak tau itu. Tak perlu.

Walaupun ada denyut kesakitan yang timbul dan tenggelam tiap kali kau bercerita dengan wajah yang sumringah dan mata yang bersinar ceria tentang dia. Dia yang telah ada sebelum aku jauh mengenalmu. Ah, rasanya tak pantas aku menyela di antara kalian. Seperti tak ada orang lain saja yang bisa menaklukkan “samudera”ku. Begitulah aku menghibur diri.

Kau tidak tahu atau pura-pura tidak tahu atau sama sekali tidak peduli karena pikiranmu dipenuhi oleh dia. Walaupun sekarang,
setiap kali aku duduk melihat kerlap-kerlip cahaya pada selimut hitam di atas sana yang dibentang setelah rona kuning dan jingga mengalah dan letih untuk menyapa, bulir bening setia menganak hingga aku tertidur di peraduanku.

Biasanya aku tidak begini. Sentimetil dan rapuh. Namun, entah mengapa, kian hari pertahananku kian lemah, setiap kali aku tahu kau akan pergi jauh dan aku tak bisa mengikutimu. Sekali saja, aku ingin bertanya, “Apakah pandanganmu yang lekat kau tujukan padaku saat pertama kali aku melihatmu di taman itu, tidak berarti apa-apa?”.

Juga, apakah kau tahu? Aku baru menyadari sedemikian kejamnya kau taklukkan “samudera”ku, sekarang, setelah dedaunan yang mati bereinkarnasi dalam bentuk yang sama. Kejam yang mengasyikkan. Aku akui itu.

Tidak, tidak, kau tak perlu cemas atau merasa kasihan. Aku tidak akan membiarkan diriku tenggelam dalam “samudera” ku sendiri. Aku tahu harus bagaimana. Kau, pergilah kemanapun kehendakmu. Dan biarkan aku bertapak di jalanku. Bila Tuhan melukiskan jalanku sama denganmu, walau berliku-liku, pasti akan bertemu. Aku yakin.

Aah, kau masih bertanya “bila tidak”. Aku akan berdoa untukmu dengan keseluruhan hatiku. Semoga bahagia selalu mengikutimu di dunia ini dan tentu saja di akhirat kelak. Percayakah kau?

Izinkan aku berkata kepadamu untuk yang terakhir dalam masaku yang mellow ini, aku mengabadikannya saat menit-menit tenggelamnya senja yang melingkupi Aisya, Anis, dan Daniel.


Beburung berzikir di sangkar Raudhah

Menyambut azan di tabir senja
Insan berkasih karena Allah
Bertemu, berpisah, karena cintaNya...


“Segala puji untukMu, Cintaku. Aku melihatnya, Sang Pelangi selepas gerimis”.
7 Oktober 2010


Read More......
 
Copyright 2009 Sepenggal Episode Kehidupan. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator